Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Kamu

Pertemuan pertama kita terekam jelas di otakku. Aku sering memainkan adegan itu dalam gerak lambat. Mengingat, mereka, dan merasakan setiap helai gerakanmu. Ingatkah kamu, waktu itu aku hampir celaka? Kamu ada di sana. Aku ada di sana. Terluka. Kini, aku hanya ingin menghentikan waktu, dan mempigurakan senyummu yang selalu mampu membuatku tenang. Walau dalam badai, meski dalam tangis, dan senja merah yang manis. Mungkin kita adalah dua sisi koin yang ditakdirkan berpasangan. Mungkin di saat seperti ini, kita baru paham seperti apa bentuk rindu yang menelusup pelan. Kala diam. Kala hening. Kala malam. Jika rasa ini memang nyata, maka ajari aku, tetap melaju tapi tak terjebak waktu. Tetap berpusar tanpa harus terlempar. Tetap mengalir tanpa harus berpikir Kamu. Ketika rumus fisika majal, matematika menemui ajal, kimia tak lagi berguna, dan biologi hanya kata tanpa arti. Kamu, ketika cinta menjelma menjadi satu definisi. Pasti.

Kamu

Kadang, aku merasa kamu adalah keindahan yg tak terjamah. Namun, semakin lama kita bersama, aku sadar, keindahan yg sesungguhnya tak perlu mewah. Sering, hanya dengan menatap senyummu, aku sudah merasa bahagia. Aku menyukai semua yg kita punya saat ini. Kehampaan yg dulu pernah singgah, perlahan-lahan pergi, sejak kamu disini. Kamu tau kenapa kamu istimewa? Karena kamu adalah jawaban dari istilah ‘bahagia itu sederhana'

Ada hubungannya sama cinta

Kali ini gua bakal membahas yg ada hubungannya sama cinta cinta. Jujur gua bukan ahlinya, tapi gua tau gimana caranya dari pengalaman temen-temen gua di kehidupan sekitar. Sekarang gua mau kasih tau caranya deket sama cewe. Sebenernya ditujukan buat cowo sih ya, tapi cewe juga bisa baca, kalo kalo ada “kode” dari si doi. EA 1. Watch your back Ini kata mantep banget, secara mentality saat lu mendekati seseorang lu pasti akan terus diajak oleh otak bagian kanan lu untuk berpositive thinkin dan berpikir “I'm the one, i'm the closest” eits jangan munafik begitu, kalian harus watch your back, kalo kalo ada saingan yg berusaha ngegebet orang yg sama, lah kalo beda mah gausah lu peduliin. Ini penting, penting banget biar ngga kecewa dan sakit hati di akhir karena kalah saingan. Ini gua ambil dari salah satu temen yg mengalami pedihnya dikecewain. Dia PDKT udah lumayan lama, dan tiba-tiba si cewe jadian sama cowo lain. Semacam Wedding Dressnya Taeyang kalo lu pernah liat. Ini pasti

Seandainya kamu..

Seandainya kamu bisa melihat kamu dari mataku, kamu akan melihat orang yg menyebalkan, yg jahil, tapi selalu membuatku tertawa. Seandainya kamu bisa melihat kamu dari mataku, kamu akan melihat orang yg ngga pernah mau mengalah, orang yg seenaknya saja, namun juga orang pertama yg akan bertanya, “apa aku baik-baik saja?” Seandainya kamu bisa melihat kamu dari mataku, kamu akan tahu bahwa kamulah satu-satunya. Seandainya kamu bisa melihat kamu dari mataku… Kamu akan tahu, aku sedang melihat masa depanku.
Jangan bermain-main dengan hati perempuan. Hatinya dalam dan sensitif, bisa menghanyutkan dan menenggelamkan. Tapi juga tangguh, bisa menguatkan, menumbuhkan, dan menjelmakan mimpi-mimpi kalian para lelaki. Hati perempuan bisa memaafkan, tapi tidak bisa melupakan apa yg pernah singgah di pedalaman hatinya. Kalau tidak serius, jangan main-main.

Jika Kita Bertengkar

Untuk kamu di suatu hari yg tak terprediksi. Cinta adalah teka-teki. Dan perjalanan hati, tidak ada yg pernah bisa memprediksi. Tidak ada yg ahli, karena cinta bisa membuat siapapun jatuh berulang kali. Esok hari, masih terlalu rahasia untuk dicicipi. Janji seolah ikatan yg tak abadi, karena siapapun bisa lupa, bisa lalai tak menjaga, pun tak mampu lagi untuk menepati. Janji seolah ketakutan bagi mereka yang tak berani mempertahankan sampai akhir. Hanya ada hati yg perlu dilatih lebih kuat, lebih berhati-hati, lebih menjaga yg dicintainya. Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Bahkan hatiku lebih dulu memilihmu, sebelum kamu mengutarakan rasa. Mungkin sebelum perjumpaan kita, Tuhan sudah merencanakan agar kita saling mencinta. Itu adalah salah satu rahasiaNya, yg tak pernah bisa diukur dengan logika. Mungkin aku tak sering mengucapkan kalimat ini. Tapi kali ini ingin kubisikan lewat seracik aksara dalam surat yg entah kapan akan kau baca. Aku mencintaimu dan semoga akan selalu beg

How difficult your life?

Hidup hanya sekali. Nikmati hidup selagi hidup. 2 kalimat itu yg menekankan kalau hidup kita itu sangatlah berharga. Jadi, bagaimana kalian menikmati hidup? That’s a very simple question, right? Semua orang pasti menginginkan hidup yg sempurna. Apa yg mereka inginkan haruslah terpenuhi. Begitu juga dengan gua. Tapi apa iya bisa? Ya iyalah bisa, kalau kalian hidup di dalam sinetron (soap opera) indonesia yg ngebuat hidup kita penuh dengan khayalan imajinasi omong kosong. Hidup ini nggapernah senyaman sofa halus yg menghiasi rumah mewah yg setiap kali kita duduki akan terlelap disana dan melupakan semuanya. Hidup itu justru seperti kursi keras angkot yg sangat tidak nyaman bagi kita dan membuat kita tidak betah serta ingin sekali beranjak dari sana. Kalo menurut gua pribadi sih tugas kita simple. Cuma ngebuat kursi itu jadi nyaman ketika kita duduk disana aja. Itulah hidup. Masalahnya, semua orang komplain ketik

Persepsi

Remaja itu memang dimana kita harus bertindak dan membuat keputusan dengan cepat dan tepat. Persepsi adalah hal yg paling kita perlukan. Nah, apa itu persepsi? Wikipedia menjawab “Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.” ya kalo itu kepanjangan, pendeknya begini “pandangan lu terhadap suatu objek.” Didalam persepsi itu sendiri diperlukan sudut pandang dan pengetahuan yang sangat luas. Ketika lo semua menitik beratkan suatu masalah hanya karena ego lu sendiri, itu ngga fair dong? Memang ego itu manusiawi, tp meminimalisirkan ego juga penting lah demi memanusiakan manusia, kalo engga ya bisa chaos situasinya atau semua orang bisa jadi keras kepala kayak baja. Sampe-sampe bahan baku tank mungkin juga berubah jadi kepala lu saking kerasnya. Persepsi itu ngga kenal bener atau salah. Tapi dia lebih ke gimana kita menyikapi dan memandang suatu perbuatan, benda atau ya

About knowing yourself

As you grow up, you gradually know yourself more and more every day.     Mengingat masa kecil dulu, gue adalah orang yg sangat perfeksionis, tetapi di sisi lain gue juga sangat ingin menyenangkan semua pihak. Gue takut kalo gue jelek di mata mereka, gue ngga mau kalau gue mengecewakan mereka. Ngga terhitung jumlah kejadian di mana gue selalu jadi korban perasaan, di dalam keluarga, pertemanan bahkan percintaan. I couldn’t stand for myself coz i’m busy to please others. Gue terlahir sebagai seorang yg temperamental. Sebentar ketawa, sebentar nangis, sebentar marah, omg gue temperamen ato gila ya? Ya pokoknya yg jelas gue sangat emosional. But back then, gue sering sekali menahan amarah dan ujung-ujungnya cuma nangis di bantal. Kalau ada yg bikin kesel, instead of gue ngamuk di depan dia, gue lebih baik nyindir-nyindir bikin dia ngga enak sendiri. Why? Karena gue orangnya ngga enakan dan pengen selalu menyenangkan orang lain, jadi jatuhnya ngga enak marahin orang. Yg

If my heart was a house, you’d be home

Siapa sangka, ya? Kalau ada kata yg lebih dari kata ‘nyaman’, mungkin itu sesuai sama apa yg gue rasain sekarang.   Oke lo pada pasti bakalan ketawa guling-guling bara bara bere bere ngga jelas habis baca ini. Sempet kepikiran, kalo dia ngelamar gue, meminta gue sebagai istrinya yg notabene bakal nemenin hari-hari dia, menua bersama, setiap hari ndengerin ocehan gue yg kadang ngga penting, makan makanan yg gue masak walaupun mungkin kurang asin atau terlalu asin, dihujani pertanyaan kalau pulang terlambat ke rumah, memejam untuk tidur dan membuka mata ketika terbangun dengan melihat muka gue lagi gue lagi, sabar ngadepin rewelnya gue ketika gue mengandung anak kami kelak, nemenin persalinan dan ngebesarin anak-anak kami sampe punya keturunan lebih bawah lagi dan saling ngetawain uban yg tumbuh di masing-masing rambut kami. Ya, doi mencintai gue dan sebaliknya. Laki-laki dengan kepribadian yg mandiri yg selalu berusaha memenuhi keinginan gue walaupun kadang ngga pent

Just text

Stupid or this is the right things. Kadang ada masanya disaat lo udah hampir gila ngga bisa bedain mana yg serius dan bercanda, mana yg nyata dan cuma ada di pikiran lo, mana yg kasar dan yg alus, mana yg jujur dan bohong, mana yg natural dan fake, mana yg bener lo lakuin dan yg salah lo lakuin, mana yg worth it dan ngga, mana yg logis dan ngga, mana yg enough dan too much, mana yg tepat dan nggak, semua itu udah ngga bisa dipikir dengan otak jernih lo. Bahkan pikiran dari otak orang lain pun seakan cuma jadi bulshit nambah apa yg udah ada di otak lo itu. Semakin kita banyak nemuin masalah dan kesalahan dalam hidup, gue yakin disitu kita semakin belajar dibanding hidup yg lurus-lurus aja tanpa masalah. Bukannya ngga bersyukur ngga ada masalah, tapi sometimes kita harus berterimakasih dengan adanya masalah. Walaupun pada kenyatannya masalah itu selalu kita eluhin. Disaat ada ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan, ya disitulah masalah lo bermula. Setiap orang ngga

Best to be Worst

Yg dipelajari hari ini, sangat disayangkan kalo pertemanan (sejauh 6 tahun lebih ini) yg emang udah nyaman bisa rusak sekejap gitu aja dalam waktu yg singkat karena sesuatu hal. Rusak atau balik laginya pertemanan itu kaya biasa juga ngga ada yg tau sampe kapan, cuma waktu yg bisa jawab, ya lagi-lagi waktu melulu. Tapi emang udah seharusnya begini jadinya (ya gue ke dia tepatnya mungkin), kita ngga bisa maksain semua sesuai dengan keinginan kita, dan ngga bisa balik lagi juga dalam waktu yg singkat. Begitu cepatnya semua berubah ‘From best to be Worst’. Text-text dulu yg nunjukin betapa akrabnya pertemanan, i'm your listener and you are my listener. Sekarang berubah jadi dingin, congkak sebutuhnya. Mau diseselin kenapa itu terjadi? Emang ngga pernah ada gunanya. Ya hasilnya cuma belajar, belajar dan belajar. Be careful of what you do, even its your best listener. Last, You are my best listener, problem solver even it is just a little problem or other something

Fate

Hmmm..   Yaa.. Siapa sih diantara kita yg tau soal nasib or takdir? Yes, this is about the fate, or destiny. Ya kalo gue bilangnya destiny berasa sakral banget kali ya, aga ngeri aja nyebutnya. Anyway ya bisa dijawab mungkin dukun, tapi no no bukan itu bahasannya disini. Ngga ada yg tau nasib kita kedepannya bakal gimana. Ngga ada yg bisa memprediksi dengan tepat sekali seperti apa ke depannya. Seberapa akurat prediksi yg lo bisa kasih kalo lo tau manusia itu gampang banget untuk berubahnya. Bisa tiba-tiba A, bisa tiba-tiba B. Yes, whatever it would be for the next yg jelas kita ngga akan pernah tau kayak apa. Disaat lo uda jalanin takdir itu? Baru lo ngerti sebenernya semuanya uda ditakdirkan begini,begitu. Tapi siapa yg tau lagi kalo itu belom final takdir lo soal sebuah persoalan hidup yg lo jalanin. Lantas kita taunya darimana kalo ini udah endingnya ato belum? Ya, emang balik lagi ngga ada yg bisa memprediksi. Dan dari banyak pelajaran yg pern

Appreciate or not

Ngomong soal menghargai dan ngga siapa sih orang yg ngga mau dihargai sama orang lain, bukan buat pamrih bukan juga buat nunjukin kalo kita emang worthy ato sudah sepantasnya dihargai, ya sekedar kepengen secara manusiawi aja.  Apa sih gunanya menghargai itu? Kebanyakan untuk agar supaya menjaga perasaan gitu sehingga perlu untuk menghargai atau murni sebuah bentuk appreciating to someone atau ya emang he or she deserves it? Banyak sebab sih yg memungkinkan. Apapun bentuknya ya, siapa sih yg gamau dihargai? Everybody wants it. Kalo ceritanya beda lagi gimana, disaat lo malah justru merasa ngga dihargai karena suatu perlakuan yg namanya menghargai juga yg dilakuin sama orang. Bingung sih. Begimana bisa disaat ada yg mau menghargai tapi kitanya malah merasa ngga dihargai. Disaat kita butuh dihargai dan disaat yg sama yg butuh dihargain itu ngga cuma kita, katanya. Gimana mau ngehargain orang, gue juga sama-sama manusia yg butuh dihargain. Apa karena k

Tau, padahal sebenernya nggatau apa-apa

Yes, people judging without knowing. Kata2 itu yg mungkin ngegambarin judul tulisan ini di atas. Pada dasarnya emang manusia melihat apa yg tampak kasat mata atau apa yg secara real mereka lihat. Tapi ya mereka kadang lupa kalo mereka masih punya pikiran yg bisa dipake untuk menilai sesuatu. Seolah tau segalanya, merespon cuma based on yg dia liat aja, tapi tanpa tau apa sih yg sebenernya terjadi. Manusia dengan segala kelebihannya bisa meng-create sesuatu hal, dengan segala keegoisannya, bisa banget emang merubah A jadi B ato bahkan membolak-balikan B kembali ke A. It's easy. Dan gue menemukan faktanya memang di kehidupan nyata. Orang-orang di luar sana yg maybe notabenenya nggatau apa-apa, yg cuma mendengar dan melihat based on indra mereka aja selalu bertindak seolah paling tau ceritanya seolah paling bener sarannya. Bahkan gue yg ngga abis pikir, suatu hal yg subjektivitas bisa merubah impression masing-masing orang. Amazing. Terlalu klise kalo sampe mengurang-

Billingual Class

Di saat useless gini lah gua ngerasa butuh temen dan butuh rame. Gua kangen berada di kelas. Tapi gua ngga kangen kelas tuh *sendal beterbangan* Ngga ada lagi kelas 9A yg anak nya gajebo itu. Ngga ada temen sebangku gua yg selalu sabar gua siksa, tangannya gua cubitin ampe biru-biru: Olla. Ngga ada lagi Hanna yg cerewet udah kaya emak gua, yg selalu ngomen bekel gw sehingga bekel gw menjadi bekel yang bermutu dan mendapatkan sertifikasi ISO 9001. Oh ngga ya lebay~ Ngga ada lagi Hendrian yg legowo abis. Ngga ada lagi Putri yg baek dan ngga pernah nyontek kadang pelit lagi ulangan. Tapi semester seni budaya sejarah dia nyontek abis-abisan. Alhamdulillah akhirnya dia sadar buat apa sekolah. Ngga ada lagi Ariffa si AM’s Choir yg diem-diem ngongek. Ngga ada lagi Farizal yg hobby molor bae. Ngga ada lagi Zano yg kadang baek, kadang ngeselin, kadang juga manusia. Ngga ada lagi Zano Alm. Basit Andhika Farizal Roby yg kalo ngumpul lumayan jayus. Ngga ada lagi Handal yg perlu dip

Ini mah apa atuh

Halo lagi !! Beberapa bulan ini tampaknya ansos sekali dari dunia per-Posting-an ini. Bukan karna ngga ada yg mau diceritain tapi apa ya, ya gitu (boleh ditimpuk sekarang) Btw, gua… sekarang… udah… mau… UKK… Ya ampun. Secepat itu. Basi yah omongannya. Perasaan baru kemarin (makin basi) salam extreme gitu, etaunya udah mau UKK. Edan men. Waktu cepet banget berjalan men. Eh gila sekarang post-nya ngga ada puitis-puitisnya gitu ya? Kenapa kelas 9 mah masih puitis gitu. Ngga deng, ngga pernah puitis. Terus sampah. Aduh maaf ya tujuan bikin post macam ini adalah ngga ada sebenernya… Nanti deh kalo niat lagi mau ketik ketik. Etapi bukan berarti hidup gua beberapa hari terakhir ini penuh dengan  muka datar, ekspresi datar, dan hari-hari datar makanya di Blog jadi datar-datar aja. Justru sebaliknya, setiap hari dikelilingi orang-orang aral macam anak-anak kelas 10 Bahasa yg kita sekelas bagian tubuhnya sudah semakin tercelup menuju kegilaan (teori Vindy naha garing yah diomongin mah). F

Sahabat, besok kita akan seperti apa?

Gue selalu percaya dengan kalimat bahwa “Bestfriend is the one who brings the best in me”. Selain orang tua, sahabat punya andil yg cukup banyak dalam kehidupan gue. Orang-orang yg meskipun mereka ngga setiap saat bisa bersama, tapi akan selalu ada. Bicara tentang sahabat, akhir-akhir ini gue sering banget komunikasi sama sahabat - sahabat lama gue. Setiap hari mereka selalu ada menemani gue dalam menjalani rutinitas. Mulai dari bangun pagi hingga larut malam, sudah seperti keluarga sendiri, Alhamdulillah. Karena sahabat – sahabat gue ini juga, gue jadi bisa menghilangkan kegalauan gue. Sesuatu yg kosong itu sekarang sudah terisi lagi dengan kehadiran mereka meskipun kita bicara hanya lewat pesan. Gue bersyukur banget atas kemajuan teknologi yg memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Mereka yang jauh bisa terasa dekat, di tempat yang berbeda dan pada waktu yg bersamaan kita bisa saling share kejadian yang kita alami atau sekedar ngobrol biasa saja. Saking seringnya

Kepo lu ah

Heran deh hari gini masih ada aja loh, yg peduli hubungan orang. Yampun… Siang ini sih, intinya gua kesel sama salah satu temen di media sosial. Sebenarnya bukan dia aja sih yg pertama nanyain hubungan gua sekarang dengan siapa. Gua sih, engga terganggu saat ditanya. Cuma bete aja kalau dari mulut mereka mulai usil dengan kalimat. "Cie Vindy, cowoknya ganti lagi ya?" -> Hell, what?? Seberapa sering sih gua ganti cowok? "Move on-nya cepet banget Vin?" -> Trus kenapa? Emang lo tau kapan gua putus? Kapan gua deket lagi sama orang lain? Trus gua harus cerita every single personal things ke mereka? Trus gua harus cerita kapan gua putus, pdkt, jadian ke mereka? Nananaa…?? Trus gua harus nerusin postingan ini? Udahan aja deh, nanti emosi lagi. Hehehee :)

Terima kasih Tuhan yg baik

Kaya yg Tuhan sampaikan di surat Ar-Rahman, “ Maka nikmat Tuhan yg manakah yg engkau dustakan? ”. jawabannya “ Tidak ada , Tuhan”. Lagi coba belajar bersyukur setiap hari. Dari hal paling kecil sampai paling luar biasa. Hal paling kecil? Misalnya bangun pagi. Alhamdulillah masih bisa bangun pagi :) Ya, kira-kira begitu. Hal kecil lainnya? Lihat matahari. Buat gue, berangkat skola pakai motor ditemani cahaya matahari itu selalu jadi kebahagiaan sendiri. Hari yg cerah ternyata membawa perasaan lo jauh dari gundah. Ya, kira-kira begitu. Masih mau yg lain? Ah sudahlah, terlalu banyak. Terbayang ngga? Berapa banyak lagi hal kecil lainnya kalau harus gue sebutin? Hehee.. Belajar bersyukur itu menyenangkan. Bisa bikin hati tenang. Iya, tapgue yg masih belajar ini juga masih suka ngeluh-ngeluh. Masih harus belajar buat melihat segala sesuatunya dari banyak sisi yg berbeda. Dan satu yg gue pelajari hari ini : " Tidak ada yg sia-sia atas doa dan usaha yg luar biasa " :)

Ngga selalu harus sama

Menjalin hubungan tidak sama dengan bercermin. Kamu butuh orang yg bisa ngisi kosongnya kamu. Bukan selalu bersikap atau berpikir sepertimu. Dan karena yg disebut pasangan itu sama kayak sepatu. Kanan kiri majunya pake cara sendiri-sendiri. Kiri maju, kanan di belakang. Kanan maju, kiri di belakang, tapi jalannya ya sama-sama. Kalau satu hilang, yg satu lagi ngga berguna. Makanya disebut sepasang. Karena kalau yg satu ngga ada, sendirian pun buat apa?

Berjarak untuk yg kesekian

Hari yg tanpa kamu lagi-lagi terasa ganjil. Karena hanya ketika di sampingmu segalanya tergenapi. Aku tidak pernah bilang jauh dari kamu itu buruk. Tapi harus keseribu kalinya aku katakan, hariku tak pernah sebaik saat bisa berbagi waktu dengan kamu. Kita ini petarung jarak yg tangguh. Sudah beberapa bulan diajari mahalnya menebus kesempatan bertemu, tetap saja menganggapnya sebuah tantangan. Bukan tak paham pahitnya rindu kadang hampir membunuh. Aku dan kamu hafal betul rasanya. Tau pahitnya, tapi juga suka sekali menikmati manisnya bisa lagi bertatap setelah lama terperangkap dalam harap. Orang seperti kita ini yg mereka bilang membuang-buang waktu. Entahlah.. Setidaknya aku tengah menunggu seseorang yg pasti akan selalu datang mengetuk pintuku. Setidaknya aku selalu tau siapa yg tengah aku tunggu. Kamu. Dan pagi ini, saat aku membuka mata sampai kemudian sadar kita tengah berjarak lagi, seketika itu juga aku sadar hari ini tak bisa lebih baik dari kemarin. Waktu aku, bersama kamu
Ini Ibu saya, alasan terbesar saya untuk tetap kuat dan bertahan, bahkan dalam situasi sesulit dan serumit ini.

Karena salah satu cara menikmati hidup, adalah dengan bersyukur…

Bersyukur adalah satu kata yg sebenernya mudah tapi masih banyak orang yang belum bisa begitu saja melakukannya. Buat gue, bersyukur adalah cara buat gue menikmati hidup, meringankan beban hidup dan cara gue buat meyakini kalo Tuhan itu sayang sama gue. Ketika sekarang gue ditanya ‘mau apalagi?’ gue bingung, gue diem dan gue ngga tau mau apalagi. Maruk rasanya kalo dengan segala apa yg gue punya sekarang, gue minta lebih. Ya bener juga sih ternyata, kalo ada masa dimana lo akan ngerasa cukup dengan apa yg lo punya dan satu satunya keinginan lo adalah mempertahankan itu semua. Sepanjang hidup gue, belom pernah gue ngerasa seyakin ini dan gue cuma minta sama Tuhan buat tetap memiliki apa yg gue miliki sekarang. Untuk semua cerita dan siapapun yg pernah bikin gue punya cerita hidup, gue berterimakasih sebanyak-banyaknya. Untuk semua masalah dan untuk semua orang yg datang, pergi, atau tetep tinggal di hidup gue, gue sangat berterimakasih dan salam hormat. Dan ternyata dalam hidup ini,

Mungkin ini bukan yg pertama kalinya, tapi…

Gue (alhamdulillah) terlahir normal. Gue pernah dan bisa ngerasain jatuh cinta. Begitu pun kecewa. Gue pernah putus asa, gue pernah seneng, berharap, dan lain sebagainya. Gue masih bisa ngerasain itu semua selama gue hidup. Gue pernah jatuh cinta dan gagal. yg pasti gue kecewa dan gue pernah nyesel sampe akhirnya gue berpikir 'kalo gue ngga kayak gini, gue ngga akan pernah bisa berubah di depan, dan gue ngga akan pernah tau rasanya kehilangan dan menghargai'. Gue dikasih kesempatan Tuhan untuk jatuh cinta lagi. Gue dikasih kesempatan buat ngerasain deg-degan, melting, ketawa, dan semua perasaan orang ketika jatuh cinta. Gue dikasih kesempatan ketika Tuhan pertemukan gue dengan dia. Gue akuin itu bukanlah pertama kalinya gue jatuh cinta dan berperasaan seperti itu. Jauh dari sebelum gue kenal dia, gue pernah ngerasain semua itu. Tapi, disini gue menemukan perbedaannya. Perbedaan yg gue sendiri masih bingung dan selalu ngga percaya sama apa yg gue rasain sampe saat ini, detik i