Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

(Sebuah afirmasi pada diri sendiri)

Aku telah memutuskan. Bahwa aku tidak akan menyalahkan orang lain, keadaan atau diri sendiri untuk apapun yang terjadi, baik di masa kini, masa lalu, maupun di masa yang akan datang. Aku bertanggung jawab atas diriku sendiri. Dan Tuhan takkan meninggalkanku. Aku mungkin saja gagal. Tapi Dia tidak. Dia akan bekerja sama dengan semua hal dalam hidupku untuk mendatangkan kebaikan bagiku. Aku tidak mau terus-terusan berjalan dengan memikul beban dari masa lalu. Aku juga tak mau terjebak dalam kekuatiran akan masa depan. Aku akan menatap ke depan, untuk melihat apa yang telah disediakan oleh kehidupan bagiku. Segala sesuatu terjadi untuk sebuah alasan. Semua yang terjadi dalam hidupku  ditaruh di sana untuk mengasah, membentuk dan menjadikan aku pribadi yang berkualitas dan tahan uji. Untuk menjadikanku luar biasa, kreatif dan menakjubkan,  sesuai tujuanku dikirim ke planet ini. Karena aku.. adalah sebuah keajaiban!

Ngomongin Masa Lalu Emang Paling Sensitif

Ketika gue bersiap untuk jatuh cinta lagi dan memulai semua cerita baru dengan orang yg baru, gue memutuskan buat ngga menyimpan semua kenangan lama dalam bentuk apapun. Untuk sesuatu yg bisa dilihat, diraba, diterawang (apalah itu). Gue memutuskan untuk ‘tidak menyimpan’ sampe bener-bener mata gue ngga bisa nemuin lagi sesuatu dari masa lalu tersebut. Contohlah misalnya, foto. Empet banget ngga sih siapapun yg jadi pacar lo ketika harus ngeliat foto lo yg masih bareng mantan saat pacaran? Foto biasa aja bikin ‘panas’ apalagi foto lo yg.. Yaaa hahahaa itulah ya.. Secuek-cueknya pacar lo, ngeliat kayak begituan gue yakin banget dia pasti bete. Itu pasti. Selain itu, barang-barang pemberian. Meskipun pacar lo sekarang ngga tau kalo ada barang yg lo pake itu pemberian mantan, ngga ada salahnya lo jujur sama diri sendiri dan menghargai pacar lo dengan ngga usahlah lo pake lagi, alangkah baiknya lo ngga usah simpen-simpen yg kayak gitu, someday pacar lo bakal tau sih dan itu bikin dia

Prayer To Change Life For The Better

Heavenly Father, I look up to you in this time of change. Allow me to have the courage to change my life for the better. Allow all my burdens to be risen up to you as I know that You will see me through. Forgive those who have done evil and allow me to do the same. Teach me to love with an open heart and open spirit. Take time for me today to help with all the trials you have set out for me and allow me the strength and energy to follow you. Give me the blessings to find a new home, keep my family together, and bless those who are away, may they be strong and know how much love is out there. Let them know you and I are thinking of them and missing them dearly. Bless me with love, strength, wisdom, health, courage, forgiveness, and a willingness to learn.

I Don’t Know how to Fix Us, but I Can’t Let Go

Sometimes letting go is not neat or linear. Sometimes it’s profoundly human and tender and tangled and messy . Sometimes it’s like this. Sometimes we don’t even know if we can let go. And that’s okay. It’s perfect. For when we hold ourselves so softly, feeling the twists and turns that feel messy and uncertain perhaps that’s exactly when we find our courage. Perhaps that’s when we find ourselves anew. I take shaky, tentative steps. Without the familiar comfort of your hand in mine, I don’t know where I’m going. I’m still not sure how to be without you. I’m still not certain how I can let you go. But I have to. Life is so mysterious. All these things bloom before my eyes that don’t make much sense, like the stringing list of “whys” or “hows” of what exactly went wrong between us. And the lingering question that drills holes in my heart, like: Was it my fault? And perhaps, the mystery opens up even wider now that you’re gone. It’s darker in ways, lighter in ways. And it sure as

Bring it on, Lord!

Tuhan, perkataan-Mu benar adanya. Pemeliharaan-Mu bagiku melebihi apa pun yang bisa kulakukan untuk diriku sendiri. Karena barangsiapa yang tidak meletakkan segala kehawatirannya kepada-Mu, berdiri dengan sangat tidak aman. Kalau saja kehendakku tetap benar dan teguh terarah kepada-Mu, Tuhan, lakukanlah kepadaku apa pun yang menyukakan-Mu. Karena apa pun yang akan Kau lakukan kepadaku hanyalah kebaikan semata. Jika Engkau menginginkanku berada dalam kegelapan, aku akan memuji-Mu. Dan, jika Engkau menginginkanku untuk berada dalam terang, juga aku akan memuji-Mu. Jika Engkau membungkuk untuk menghiburku, aku akan memuji-Mu, dan jika Engkau menginginkanku menderita kemalangan, aku akan memuji-Mu selamanya.

Rasa Jadi Kata

Diamku Bukan Berarti Tanpa Luka. Sebenarnya Hatiku Meranggas di Bawah Sana Nampaknya kita punya definisi berbeda dalam mengartikan cinta. Buatku, cinta berarti komitmen dan kesetiaan. Sementara bagimu, cinta tak lebih dari ucapan yg bisa dikeluarkan tanpa memerlukan pembuktian. Jika memang kamu peduli, diamku selama ini pasti mudah kau sadari. Ketika kamu dengan mudahnya menggeser perhatian dariku ke teman perempuanmu. Ketika kau dengan genit flirting di media sosial, yg jelas-jelas bisa dengan mudah kutahu. Juga soal kebiasaanmu menatap layar ponsel ketika kita bersama, sementara justru tak terjangkau saat aku membutuhkanmu. Aku bukan orang yg mudah membagi perasaan hati. Sakit kupilih kusimpan tanpa repot berbagi. Tapi dalam diamku, ada doa yg kusimpan sendiri. Semoga suatu hari nanti, kamu bisa mengerti. Terbuat dari batukah hatimu? Tak sadarkah kau akan diamku yg sebenarnya jadi tameng pilu? Di matamu bisa saja aku tampak seperti manusia penyabar yg tak pernah mengekspresikan