Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Tetaplah Percaya

  Ada begitu banyak pasang mata yang lelah berteman dengan realita. Ada begitu banyak hati yang mulai berhenti berharap. Ada begitu banyak jemari yang enggan lagi berdoa. Ada begitu banyak telinga yang terlalu kenyang dengan suara-suara dari dalam ruang pikirannya sendiri, bahkan dengan janji. Ada begitu banyak kaki yang kelelahan karena mereka hanya lari di tempat, tidak menuju kemanapun. Ada begitu banyak tangan yang tak lagi mau mengulurkan bantuan, karena mereka tak mendapat ‘balasan’ yang setimpal. Ada begitu banyak air mata yang bosan jatuh dan memilih untuk jadi hati yang angkuh. Ada begitu banyak yang jenuh dengan sebuah 'kebenaran’ . Ada begitu banyak ruang dalam hatimu yang tak lagi memiliki pintu maaf. Ada begitu banyak yang tak ingin sampai ke garis akhir, memilih pergi dan berhenti. Ada, dan mungkin kamu termasuk salah satu diantara mereka.   Sudah terlalu lama matamu tak kunjung melihat perubahan, lalu mulai menyalahkan keadaan, lalu mulai mengecilkan iman, lalu mula
Terbuat dari batukah hatimu? Tak sadarkah kau akan diamku yg sebenarnya jadi tameng pilu?   Di matamu bisa saja aku tampak seperti manusia penyabar yg tak pernah mengekspresikan emosi. Memang, selama ini sakit kupilih kusimpan sendiri. Tapi bukan berarti indraku tumpul dalam mengamati. Dalam diam, sesungguhnya segala tingkah lakumu tak pernah lepas dari ujung mata ini.   Kadang aku bertanya, tak sadarkah dirimu bahwa ada luka di hati orang yg selama ini mendampingi? Tak bergetarkah perasaanmu waktu aku memilih menyimpan perih dengan memasang muka pura-pura mengerti?   Dalam diam, kau berusaha kupahami. Entah aku yg terlalu bodoh atau memang kau sudah tak punya hati. Tindakan serupa yg mengiris hati terulang tak cuma sekali.   Tapi malas rasanya mengungkit kesalahan dan mengumbar emosi. Membagi keluh pada khalayak bukanlah sifatku. Rasanya itu sama sekali tak perlu. Diam, selama ini sukses jadi tameng pilu.