Langsung ke konten utama

About knowing yourself

As you grow up, you gradually know yourself more and more every day. 

 

Mengingat masa kecil dulu, gue adalah orang yg sangat perfeksionis, tetapi di sisi lain gue juga sangat ingin menyenangkan semua pihak. Gue takut kalo gue jelek di mata mereka, gue ngga mau kalau gue mengecewakan mereka. Ngga terhitung jumlah kejadian di mana gue selalu jadi korban perasaan, di dalam keluarga, pertemanan bahkan percintaan. I couldn’t stand for myself coz i’m busy to please others.

Gue terlahir sebagai seorang yg temperamental. Sebentar ketawa, sebentar nangis, sebentar marah, omg gue temperamen ato gila ya? Ya pokoknya yg jelas gue sangat emosional. But back then, gue sering sekali menahan amarah dan ujung-ujungnya cuma nangis di bantal. Kalau ada yg bikin kesel, instead of gue ngamuk di depan dia, gue lebih baik nyindir-nyindir bikin dia ngga enak sendiri. Why? Karena gue orangnya ngga enakan dan pengen selalu menyenangkan orang lain, jadi jatuhnya ngga enak marahin orang.

Yg ketiga, semua orang pasti berpikir gue orang yg ekstrovert. Gue pecicilan, bawel, ngga bisa diam, nyerocos terus, dll. Kelihatannya sangat sanguin. Ya memang sih ada beberapa orang yg ekstro-intro nya agak-agak tipis bedanya, tapi dulu gue pikir gue sangat ekstrovert. Lalu ketika beranjak dewasa, gue sadar, gue sebenernya socially awkward. Ketika ketemu orang baru, dan orangnya lebih dari 4 orang, gue banyakan diemnya daripada ngomong. Dan semakin gue dewasa, ketemu sama banyak orang membuat gue capek. Waktu-waktu di mana gue bisa mengisi tenaga gue lagi adalah waktu-waktu gue sendiri. Dan wow, ternyata itu adalah ciri-ciri orang introvert, sama sekali gue ngga pernah berpikir dulu kalo gue adalah seorang introvert.

See? As you grow up, you just realize some things that make you know yourself  better. Is it important? Jelas, karena terkadang kita ngga mengenal diri kita sendiri sehingga kita ngga tahu bagaimana treat diri kita untuk terus menerus bisa bahagia. Knowing yourself means helping you too. Seperti contohnya, gue ngga pernah sadar sampe ada seseorang yg bilang gue orangnya cuma suka nyenengin orang lain, tapi dalam hati suka sakit hati. Baru gue sadar, dan semenjak itu gue belajar untuk mengubah hidup gue. Gue ngga mau terus-terusan senengin orang tapi diri gue sendiri sakit hati. Gue belajar untuk mengungkapkan rasa tidak suka gue ke orang lain, karena gue tau bahwa people should know what i feel about them. Hal itu membuat gue lebih lega dan drama-drama nangis di bantal bisa dikurangin.

Mengenal diri sendiri bisa jadi lebih susah daripada mengenal orang lain. Tetapi banyak hal bisa dilakukan, misalnya dengan dengerin masukan dari orang lain atau (kalau yg niat) bisa ikut-ikut psikotes online supaya tau diri kita kayak gimana. It surely takes time, tetapi ketika nanti kita lebih mengenal diri sendiri, kita jadi mudah untuk mengetahui hal-hal yg harus kita lakukan untuk menolong diri kita saat dalam kesulitan. Karena ngga ada satu orangpun di dunia ini yg bisa bantu kita kalau kita ngga bantu diri kita sendiri. It is a lifetime process. So, be patient, keep calm & knowing yourself better :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan bosan kamu berpaling pada perempuan lain. Kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas. Wajah laki-laki lain yg terlihat begitu sempurnapun tak mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk mengganti popok anakmu ketika dia terbangun tengah malam. Sedang selama sembilan bulan aku harus selalu membawanya di perutku, membuat badanku pegal dan tak lagi bisa tidur sesukaku. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka dan sedih dan kamu lebih memilih teman perempuanmu untuk bercerita. Kamu harus tahu meski begitu banyak teman yang siap menampung curahan hatiku, padamu aku hanya ingin berbagi. Dan aku bukan hanya teman yg tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan menjatuhkan talak padaku. K

Suratku Untuk Mama Setelah Menikah

Mamaku tersayang, Seperti semua gadis lainnya, aku sangat bahagia membayangkan bagaimana jika aku menikah nantinya dan menghabiskan seluruh waktuku bersama pangeran hatiku. Tapi setelah aku menikah, aku menyadari bahwa dalam pernikahan itu tidak semuanya kelopak mawar. Hingga lupa akan durinya. Aku tidak bisa bangun di waktu yg kusenangi. Aku diharapkan bangun dan selesai lebih dulu dibanding seluruh orang dalam keluarga. Aku tidak bisa mengenakan piyama seharian. Aku tidak bisa keluar rumah kapanpun aku mau. Aku dituntut untuk peka dengan seluruh kebutuhan keluarga. Aku tidak bisa bermalas-malasan di kasur kapanpun aku suka. Aku harus aktif dalam keluarga. Aku tidak bisa berharap dilayani seperti Tuan Putri. Akan tetapi akulah yg harus menjaga dan merawat semua orang di dalam keluarga sehingga terpenuhi kebutuhannya. Kemudian aku berpikir “Kalau begini, untuk apa aku menikah?”  Aku lebih bahagia denganmu, Ma. Aku ingin pulang ke rumah dengan makanan kesukaanku yg sudah terhidang di a

Kembali Bersyukur

Melihat banyak postingan teman-teman di media sosial tentang liburan yg bikin mupeng. Keinginan untuk melakukan hal yg sama sudah membuncah sejak lama, apalagi begitu masuk ke dunia kerja. Ada rasa ingin, tapi gue pun sadar bahwasannya untuk tahun ini, keinginan gue belum bisa diwujudkan karena belum punya cukup waktu yg “PAS”. Butuh waktu untuk menerimanya, hingga akhirnya hari ini Tuhan seakan menyadarkan gue untuk bersyukur dan tidak mengeluh. Secara tiba-tiba, gue teringat sebuah  quotes , “Count your blessings, not your problems”. Gue berpikir dan mencoba untuk flashback dari awal hingga hari ini. Gue buka galeri foto dan sosial media. Gue pun tersenyum. Gue melihat banyak hal indah yg terjadi sepanjang tahun. Dan seperti pesan dari salah seorang teman gue supaya gue selalu memandang positif akan segala hal, gue mencoba merangkum hal-hal indah yg terjadi sepanjang tahun ini beserta hal positif didalamnya. Tujuannya bermaksud sebagai  self reminder buat gue pribadi. Pertama kali