Langsung ke konten utama

Tips Ngurangin GALAU Ala Gue :D

Lo lagi Galau? Tenang guys, gue punya sedikit Tips biar lo bisa ngurangin Galau lo. Gak tau deh bisa berhasil atau gak. Ok, cek it this out:
Kalau lagi Galau, lakukanlah hal-hal berikut ini:

  • Curhat di Buku Harian (Diary). Dengan lo menulis Curahatan Hati lo, percaya deh, rasa Galau itu pasti akan berkurang karena lo udah Curhat di Diary lo. Satu hal yg harus diinget, simpanlah dan taruh Diary ini di tempat yg aman, jauh dari jangkauan orang2, agar rahasiamu ngga mereka baca :p
  •  Curhat di Teman Dekat/ Sahabat lo. Kalo mereka emang sahabat lo, pasti mereka bisa dong bantu lo! Yakan? Mereka juga ngga akan membeberkan atau menyebarkan rahasia kita kalo emang mereka teman sejati. Ya, sedikit2 pasti bisa ngehibur dan ngurangin kegalauan lo lah..
  • Lakuin hal yg lo suka. Misalnya Nonton Bioskop, Baca Majalah, Jalan2 ke Mall dan lain-lain.
  • Smsan sebagai Curhat/Kirim Inbox di Facebook dan DM di Twitter. Pilih orang yg bisa dipercaya sama lo sebagai temen Curhat yang pas buat smsan atau berkirim pesan di Social Network ini. Inget, isinya singkat2 aja dan jangan terlalu panjang kalo lo Curhatnya di SMS atau Twitter. Kalo Curhatnya di Facebook, bisa agak panjang kok Curhatnya ;)
  • Pikirin hal lain dan jangan terfokus dengan kegalauan lo aja. Lebih baik, lo memikirkan hal lain yg lebih bermanfaat, misalnya tentang pelajaran sekolah, dan lain-lain.
  • Berhenti mikirin orang yg menyebabkan lo jadi Galau. Karena semakin lo mikirin dia, lo bakalan makin Galau. Gak enak kan kalo terus-terusan Galau?
  • Dan kalo lo Galau, lo bilang aja begini, "Aduh, buat apa sih gue Galau? Kan gak ada gunanya yak?", "Ngapain sih gue mikirin tuh orang? Bikin kepala gue makin mumet aja deh!", "Gak penting ah Galauin tuh orang!" Hehee menurut gue sih begitu. Semoga aja ampuh ya :)
Apalagi ya? Bingung nih gue. Segitu aja, ya! Dan kalau Galaunya belom ilang juga, kalian bisa Curhat tentang kegalauan kalian ke Guru BK/BP kalian, Guru Kalian, Ortu atau Keluarga terdekat kalian. Sekian, Terimakasih. Semoga bermanfaat buat yg udah baca,ya! :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan bosan kamu berpaling pada perempuan lain. Kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas. Wajah laki-laki lain yg terlihat begitu sempurnapun tak mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk mengganti popok anakmu ketika dia terbangun tengah malam. Sedang selama sembilan bulan aku harus selalu membawanya di perutku, membuat badanku pegal dan tak lagi bisa tidur sesukaku. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka dan sedih dan kamu lebih memilih teman perempuanmu untuk bercerita. Kamu harus tahu meski begitu banyak teman yang siap menampung curahan hatiku, padamu aku hanya ingin berbagi. Dan aku bukan hanya teman yg tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan menjatuhkan talak padaku. K

Suratku Untuk Mama Setelah Menikah

Mamaku tersayang, Seperti semua gadis lainnya, aku sangat bahagia membayangkan bagaimana jika aku menikah nantinya dan menghabiskan seluruh waktuku bersama pangeran hatiku. Tapi setelah aku menikah, aku menyadari bahwa dalam pernikahan itu tidak semuanya kelopak mawar. Hingga lupa akan durinya. Aku tidak bisa bangun di waktu yg kusenangi. Aku diharapkan bangun dan selesai lebih dulu dibanding seluruh orang dalam keluarga. Aku tidak bisa mengenakan piyama seharian. Aku tidak bisa keluar rumah kapanpun aku mau. Aku dituntut untuk peka dengan seluruh kebutuhan keluarga. Aku tidak bisa bermalas-malasan di kasur kapanpun aku suka. Aku harus aktif dalam keluarga. Aku tidak bisa berharap dilayani seperti Tuan Putri. Akan tetapi akulah yg harus menjaga dan merawat semua orang di dalam keluarga sehingga terpenuhi kebutuhannya. Kemudian aku berpikir “Kalau begini, untuk apa aku menikah?”  Aku lebih bahagia denganmu, Ma. Aku ingin pulang ke rumah dengan makanan kesukaanku yg sudah terhidang di a

Rasa Jadi Kata

Diamku Bukan Berarti Tanpa Luka. Sebenarnya Hatiku Meranggas di Bawah Sana Nampaknya kita punya definisi berbeda dalam mengartikan cinta. Buatku, cinta berarti komitmen dan kesetiaan. Sementara bagimu, cinta tak lebih dari ucapan yg bisa dikeluarkan tanpa memerlukan pembuktian. Jika memang kamu peduli, diamku selama ini pasti mudah kau sadari. Ketika kamu dengan mudahnya menggeser perhatian dariku ke teman perempuanmu. Ketika kau dengan genit flirting di media sosial, yg jelas-jelas bisa dengan mudah kutahu. Juga soal kebiasaanmu menatap layar ponsel ketika kita bersama, sementara justru tak terjangkau saat aku membutuhkanmu. Aku bukan orang yg mudah membagi perasaan hati. Sakit kupilih kusimpan tanpa repot berbagi. Tapi dalam diamku, ada doa yg kusimpan sendiri. Semoga suatu hari nanti, kamu bisa mengerti. Terbuat dari batukah hatimu? Tak sadarkah kau akan diamku yg sebenarnya jadi tameng pilu? Di matamu bisa saja aku tampak seperti manusia penyabar yg tak pernah mengekspresikan