Langsung ke konten utama

Terimakasih Tuhan

Aku merenungkan betapa Tuhan itu Bapa yg sangat baik. Dia BUKAN Bapa yg ngga tau keadaan anak anakNyaa. Ya pikiran, hati atau kejadian yg dialami si anak saat itu juga. Tapi dia Maha tau.

Tapiii didalam perenunganku aku terbesit kembali dengan pertanyaan. Jika Dia tau semua isi hati, pikiran dan situasi yg kualami, apakah Ia peduli terhadap semua itu? Ketika suatu saat pikiranku mumet soal segala hal yg ada dalam hidupku ya pekerjaan, pelayanan, keuangan, teman hidup atau hal hal yg merupakan pilihan pilihan. Pernah kumerasa apa Dia tau pikiranku yg mumet ini? Dengan segera hatiku berkata “Ya, Dia tau.” tapi apakah Dia “Peduli”? Jika “Ya” mengapasih kok ngga Dia kasih yg lebih baik? Mengapa orang yg ngga kenal Tuhan dapatkan yg baik sedangkan aku? Sampai saat keadaan hatiku merasa tidak ada yg peduli, tidak ada yg mengerti, tidak ada yg memperhatikan dan merasa sendiri.

Setiap hari kurenungkan Firman Tuhan dan kutemukan jawaban yg pasti. Dia berkata,
“Vindy, jangan marah karena orang yg berbuat jahat.
Jangan iri hati kepada orang yg berbuat curang.” dengan KASIH Dia menyatakan itu.

Aku bertanya, “Apakah aku ngga lebih berharga dari mereka Tuhan?”.
KataNya padaku, “Mereka segera kering seperti rumput dan layu seperi tumbuhan hijau. Dan kau? Kejadianmu ajaib dan pasti ajaib apa yg Kubuat. Sekali kali Aku tidak akan membiarkan kamu dan sekali kali tidak akan meninggalkan engkau.”
“Tapi mengapa aku harus mengalami hal hal menyesakkan? Bukankah Kau katakan aku diciptakan ajaib? Bukankah kehidupanku seharusnya dipenuhi keajaiban?” ku katakan padaNya dengan sedikit kesal!
“Vindy, berdiam dirilah dan nantikan Aku.”
“Bagaimana aku dapat berdiam jika hati & pikiranku tak tenang? dan bagaimana aku dapat menantikanMU ketika aku merasa waktuMu terasa begitu lama?”
Kembali dengan nada kesal kukatakan padaNya!
“Vindy, jangan kau marah karena orang yg berhasil dalam hidupnya atau karena orang yg melakukan tipu daya. Berhenti marah anakKu dan buang panas hati itu. Jangan marah, itu hanya membawamu kepada dosa.”
Aku berdiam.
Dengan hati yg hancur aku mengakui “Bapa ampuni aku yg telah menjadi marah dan kesal akan keadaanku dan membandingkan diriku dengan orang lain. Bapa, Kau tau aku telah menyerahkan hidupku padaMu agar aku BERUBAH. Dalam kehidupan rohaniku, caraku melayaniMu, tempramenku, dalam hubunganku denganMu. Meskipun pernah Kau merubahku dengan cara yg sangat menyakitkan dagingku dengan meminta hal yg sangat kusukai. Aku sadar jika uang, pelayanan, teman hidup bukanlah segalanya. Kaulah segalanya. Saat ini berikanlah hatiku kekuatan sekali lagi utuk percaya dan berjalan bersamaMu.”
TIba tiba aku ingat akan sebuah bait lagu yg berkata;
”Walau kadang tak tau
Rahasia jalanMu
Dan keputusan dariMu
Namun aku trus PERCAYA”
Dan lagi Bapa menyatakan kasihNya kepadaku sambil berkata;
”Apakah kau percaya kepadaKu?,
apakah kau sudah melakukan yg benar?,
dan apakah kau tetap didalam hadiratKu dan tetap setia?,
dan apakah kau bergembira karena kehadiranKU?
Jika kau lakaukan semua, Aku akan memberikan kepadamu apa yg diinginkan hatimu.”

(Kurenungkan kata-kataNya)
“Serahkanlah hidupmu kepadaKu dan percayalah kepadaKu dan Aku akan bertindak; Aku akan munculkan kebenaranMu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah dan nantikanlah Aku.
Jika kamu bergantung kepadaKu maka kau peroleh apa yg seharusnya kamu miliki dan begembira karena kesejahteraan yg berlimpah limpah.
Aku akan menuntun dirimu,
menetapkan langkah langkahmu disaat hidupmu tetap berkenan kepadaKu,
dan Aku tidak membiarkanmu tergeletak saat jatuh.
Kau tau? Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah Kulihat orang benar ditinggalkan atau anak cucunya meminta minta. Tetapi, justru mereka menjadi berkat. Begitu juga dengan hidupmu. Nantikanlah Aku dan tetap berjalanlah bersamaKu maka Aku akan mengangkat engkau. VINDY, Aku mengasihimu. Jadilah kuat anakKu.” 
KINI DENGAN HATI YG BERSYUKUR, aku katakan;
“THANK YOU FATHER!” kini aku semakin tau dan percaya akan kehadiranNya dalam hidupku tidak sekedar hadir tetapi Dia menjadi segalanya untuk hidupku. Dia ajar aku untuk ngga bergantung pada iman dimasa lalu tetapi pada imanku disaat ini kepada Dia. Ya, meskipun belum tau jalanNya dan keputusan hatiNya tapi aku tau janjiNya. DIA NGGA BAKALAN NINGGALIN AKU dan aku PERCAYA DIA TAHU apa yg Dia sedang kerjakan didalamku. Yg pasti, yg terbaik untukku.

Memang kadang masih ada kekuatiran dihatiku tetapi kepercayaanku kepada Allah lebih besar. Aku mulai belajar MENGUCAP SYUKUR dan melihat perkara perkara ajaib yg Dia kerjakan dalam hidupku. Dari hal yg sederhana seperti soal perkerjaan, sahabat hidup, kesehatan. ITU URURSAN BAPA. Seperti Tuhan Yesus bilang setiap perkara kecil maka akan diberikan perkara yg lebih besar lebih lebih lebih lebih lebih lebih lebih lebih besar.

“THERES NOTHING AMAZING ABOUT ME EXCEPT I HAVE AN AMAZING GOD.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan

Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan bosan kamu berpaling pada perempuan lain. Kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu pulas. Wajah laki-laki lain yg terlihat begitu sempurnapun tak mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk mengganti popok anakmu ketika dia terbangun tengah malam. Sedang selama sembilan bulan aku harus selalu membawanya di perutku, membuat badanku pegal dan tak lagi bisa tidur sesukaku. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka dan sedih dan kamu lebih memilih teman perempuanmu untuk bercerita. Kamu harus tahu meski begitu banyak teman yang siap menampung curahan hatiku, padamu aku hanya ingin berbagi. Dan aku bukan hanya teman yg tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat. Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan menjatuhkan talak padaku. K

Suratku Untuk Mama Setelah Menikah

Mamaku tersayang, Seperti semua gadis lainnya, aku sangat bahagia membayangkan bagaimana jika aku menikah nantinya dan menghabiskan seluruh waktuku bersama pangeran hatiku. Tapi setelah aku menikah, aku menyadari bahwa dalam pernikahan itu tidak semuanya kelopak mawar. Hingga lupa akan durinya. Aku tidak bisa bangun di waktu yg kusenangi. Aku diharapkan bangun dan selesai lebih dulu dibanding seluruh orang dalam keluarga. Aku tidak bisa mengenakan piyama seharian. Aku tidak bisa keluar rumah kapanpun aku mau. Aku dituntut untuk peka dengan seluruh kebutuhan keluarga. Aku tidak bisa bermalas-malasan di kasur kapanpun aku suka. Aku harus aktif dalam keluarga. Aku tidak bisa berharap dilayani seperti Tuan Putri. Akan tetapi akulah yg harus menjaga dan merawat semua orang di dalam keluarga sehingga terpenuhi kebutuhannya. Kemudian aku berpikir “Kalau begini, untuk apa aku menikah?”  Aku lebih bahagia denganmu, Ma. Aku ingin pulang ke rumah dengan makanan kesukaanku yg sudah terhidang di a

Rasa Jadi Kata

Diamku Bukan Berarti Tanpa Luka. Sebenarnya Hatiku Meranggas di Bawah Sana Nampaknya kita punya definisi berbeda dalam mengartikan cinta. Buatku, cinta berarti komitmen dan kesetiaan. Sementara bagimu, cinta tak lebih dari ucapan yg bisa dikeluarkan tanpa memerlukan pembuktian. Jika memang kamu peduli, diamku selama ini pasti mudah kau sadari. Ketika kamu dengan mudahnya menggeser perhatian dariku ke teman perempuanmu. Ketika kau dengan genit flirting di media sosial, yg jelas-jelas bisa dengan mudah kutahu. Juga soal kebiasaanmu menatap layar ponsel ketika kita bersama, sementara justru tak terjangkau saat aku membutuhkanmu. Aku bukan orang yg mudah membagi perasaan hati. Sakit kupilih kusimpan tanpa repot berbagi. Tapi dalam diamku, ada doa yg kusimpan sendiri. Semoga suatu hari nanti, kamu bisa mengerti. Terbuat dari batukah hatimu? Tak sadarkah kau akan diamku yg sebenarnya jadi tameng pilu? Di matamu bisa saja aku tampak seperti manusia penyabar yg tak pernah mengekspresikan