Untuk kamu di suatu hari yg tak terprediksi.
Cinta adalah teka-teki. Dan perjalanan hati, tidak ada yg pernah bisa memprediksi. Tidak ada yg ahli, karena cinta bisa membuat siapapun jatuh berulang kali. Esok hari, masih terlalu rahasia untuk dicicipi. Janji seolah ikatan yg tak abadi, karena siapapun bisa lupa, bisa lalai tak menjaga, pun tak mampu lagi untuk menepati. Janji seolah ketakutan bagi mereka yang tak berani mempertahankan sampai akhir. Hanya ada hati yg perlu dilatih lebih kuat, lebih berhati-hati, lebih menjaga yg dicintainya.
Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Bahkan hatiku lebih dulu memilihmu, sebelum kamu mengutarakan rasa. Mungkin sebelum perjumpaan kita, Tuhan sudah merencanakan agar kita saling mencinta. Itu adalah salah satu rahasiaNya, yg tak pernah bisa diukur dengan logika. Mungkin aku tak sering mengucapkan kalimat ini. Tapi kali ini ingin kubisikan lewat seracik aksara dalam surat yg entah kapan akan kau baca. Aku mencintaimu dan semoga akan selalu begitu. Karena sungguh aku tak bisa mengintip hari esok. Ada batas yg terlalu jauh, yg tak bisa kita tempuh.
Ketahuilah hal itu. Karena jika suatu hari lahir sebuah pertengkaran diantara kita, aku tak ingin ada rasa yg tersapu. Karena jika suatu hari kamu memalingkan wajahmu dariku, tolong jangan sangkal hatimu. Utarakan saja, keluarkan saja sesak yg menyangga hatimu, tapi jangan pergi. Jika suatu hari ada kekecewaan yang tiba-tiba mendatangi, janganlah malu untuk mengirimkan maaf terlebih dahulu. Dan jika suatu hari ada salah satu dari kita yg tak mampu mencegah luka, janganlah memilih untuk berpisah jalan. Ingatlah perjumpaan kita, perjalanan cinta dan rasa yang masih ada.
Kamu butuh menyendiri, tapi tidak dengan melepasku pergi. Kamu butuh menyembuhkan hati, tapi ijinkanlah aku yg mengobati. Jangan ijinkan gengsi untuk menghuni hati, karena aku takut ia yg akan mengusirku dari kediamanmu.
Aku mencintaimu, jangan terlalu lama membisu. Cepat peluk aku.
Komentar
Posting Komentar