Langsung ke konten utama

Intropeksi Diri .

  Hai semuanya! Gue pengen ngeposting lagi nih. Mumpung lagi nyantai :D Mari dibaca~

   Postingan gue kali ini tentang Intropeksi Diri. Gue tau, setiap manusia pasti pernah ngelakuin yg namanya Kesalahan, termasuk juga gue. Ngga ada manusia yg gak pernah berbuat salah.
   Intropeksi Diri itu semacam memikirkan apa yg kita perbuat selama ini. Juga apa yg orang lakuin ke kita. Kadang kita ngga boleh marah kalau ada orang yg bertindak 'apa yg kita gak kita sukai' ke kita. Mungkin kita juga pernah berbuat salah sama seseorang itu. 
   Gue sadar banget gue bukan seseorang yg sempurna. Yeaahh, Am not perfect. Pasti ada aja salah yg gue lakuin. Kadang2, manusia malu untuk meminta maaf kepada orang yg pernah ia apakanlah..
   Renungkan.. Renungkan apa kesalahan yg pernah kita perbuat selama ini. Fikirkan kenapa orang bisa ngelakuin suatu hal yg ngga kita suka ke kita, mungkin emang kita yg buat mereka duluan kesel. Tulis diatas kertas, yakinkan diri buat berubah dan meminta maaf ke orang2. 
   Manusia memang ngga ada yg sempurna, namun gue percaya setiap orang bisa membuat dirinya untuk lebih sempurna dan lebih disukai banyak orang. 
   Yg harus kita ingat, jangan suka nyalahin orang, mengejek, menghina atau menganggap seseorang itu lebih buruk dari kita atau apapun. Karena bisa jadi mereka lebih baik dari kita. Maka, hindarilah sifat seperti itu mulai dari sekarang!!
   Intropeksi Diri itu perlu buat memperbaiki sifat kita. Biar kita menjadi manusia yg lebih baik dari sebelumnya dan hari ini.
   Bingung banget mau ngelanjutin apa lagi. Gue rasa segini aja deh. Sekian dari gue. Terimakasih dan Sampai Jumpa :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miss you, Mah 💕

Mah, aku kangen.. Kangen banget sama mamah :') Mama orang yg paling hebat yg ngga bisa berhenti aku kagumi setiap harinya. Mah, aku tumbuh jadi anak mandiri dan keras kepala. Mungkin masih nakal, susah diatur, dan aku belum bisa menjadi anak perempuanmu yg tangguh dan bijak seperti mamah. Tapi aku yakin mah, ini masih proses, jalannya memang masih panjang mah buat kutempuh. Disini awalnya, aku akan berusaha lebih kuat, jadi orang yg lebih istimewa buat mamah. Mamah ngalamin masa-masa sulit dalm hidup bahkan sampe harus jatuh bangun demi anak-anak mamah, tapi mama ngga berhenti dan nyerah gitu aja. Itu yg membuat mamaku terlihat begitu istimewa dimata anak-anaknya. Sekeras apapun persoalan hidup yg menimpa, mamah ngga pernah menyerah dan mengaku kalah. Mama masih berjalan, walau kadang melambat. Tapi mama selalu bilang, ”Hidup itu kita yg kontrol, kita yg atur ritme nya. Hidup kita, kita yg jalani, kita yg punya misi.” Mamah, Mamah lagi ngapain sekarang? Udah makan belum? ...

Dua Hal yg Berbeda

Jika engkau berjilbab dan ada orang yg mempermasalahkan akhlaqmu, katakan kepada mereka bahwa antara jilbab dan akhlaq adalah dua hal yg berbeda. Berjilbab adalah murni karena Allah, wajib untuk wanita muslim yg telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk. Sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yg bergantung pada pribadi masing-masing. Jika seorang wanita berjilbab melakukan dosa, itu bukan karena jilbabnya, namun karena akhlaqnya. Yang berjilbab belum tentu berakhlaq mulia, namun yg berakhlaq mulia tentulah dia akan berusaha sebaik mungkin untuk menutup auratnya :)

Rasa Takut

Aku akan duduk melihatmu dari jauh sambil mendoakanmu selama aku tidak bisa melakukan apapun saat ini. Bahkan untuk sekedar bertanya apa kamu sudah makan atau apa kamu baik-baik saja. Sekalipun kesempatan itu ada, aku merasa tidak semua kesempatan mesti diambil. Aku akan duduk memperhatikanmu dari jauh-jauh sambil mendoakanmu. Sekalipun tangan dan kaki ini begitu ingin bergerak menolongmu ketika kamu tersandung dan jatuh. Aku tahu kamu bisa berdiri sendiri meski harus duduk sebentar untuk merasakan rasa sakit itu. Aku akan berdiri dan memandangmu dari jauh sambil mendoakanmu. Aku akan memastikanmu baik-baik saja, setidaknya aku tahu apa kamu bahagia atau bersedih hari ini. Sebab aku tidak bisa berada di dekatmu saat ini. Tuhan tidak menyukainya. Bahkan ketika aku bersembunyi-sembunyi seperti ini pun aku masih merasa takut bahwa Dia cemburu karena aku menduakan-Nya. Lalu aku bersimpuh, menanyakan pada diri sendiri mengapa aku takut untuk melangkah lebih jauh. Aku tahu aku menginginka...