Langsung ke konten utama

Kita dan Semuaku

Percakapan kita itu menakjubkan.
Kalimat-kalimat bagus bertebaran.
Surat-surat manis berserakan.
Tanya-tanya mesra berhamburan.
Penuh kata-kata.
Penuh warna.
Kita bercanda, bertukar pikiran, berbagi cerita, berdebat dan bersitegang, itu menakjubkan.
Kita itu berbagai rasa.
Ada hangat yang tak mampu dijelaskan api.
Ada sejuk yang tak berasal dari angin.
Ada arus yang tak sama dengan di sungai.
Ada dunia yang bukan dunia ini.
Kita itu indah yang campur aduk.
Semerawut seperti ibukota.
Aneh seperti angkasa.
Entah mengapa.
Entah bagaimana.
Pinta dan asa yang mengisi.
Seni dan doa yang menguatkan.
Kita itu unik seperti karya yang rumit, seperti bahagia yang sederhana.
Bertujuan, berketidak-pastian.
Berketanyaan, berkerelaan.
Bergemerlapan, beriman, seiman.
Kita.
Sesekali aku bingung memandangi kita.
Dua kepala yang sama keras.
Dua hati yang sama rasa.
Dua masalah yang sama berat.
Satu cinta.
Satu dunia.
Satu cerita.
Banyak nama.
Banyak pribadi.
Banyak pertanyaan.
Kita adalah aku dan kamu.
Siapa aku dan siapa kamu.
Siapa aku di matamu?
Siapa aku di telingamu?
Siapa aku di kepalamu?
Siapa aku di hatimu?
Siapa aku di lingkaranmu?
Siapa aku?
Aku terlalu banyak berpikir.
Sesungguhnya ini aku.
Inilah!
Aku adalah baru dan sekarangmu.
Aku adalah cinta dan rahasiamu.
Dan ada banyak yang aku tidak mau.
Aku tidak mau jadi nomor satumu.
Aku tidak mau jadi pilihan terbaikmu.
Aku tidak mau jadi segalanya bagimu.
Aku tidak mau jadi kepentingan utamamu.
Aku tidak mau jadi alasan terbesarmu.
Aku tidak mau jadi mimpi terindahmu.
Aku tidak mau jadi dusta terhebatmu.
Aku tidak mau jadi cita-cita tertinggimu.
Aku tidak mau jadi pemilik masadepanmu.
Aku tidak mau jadi kenangan termanismu.
Aku tidak mau jadi malaikatmu.
Aku tidak mau jadi hidup dan matimu.
Aku tidak mau jadi surgamu.
Aku tidak mau.
Yang aku mau,
kamu.
Dan ada lagi yang aku mau.
Aku mau jadi suka dan dukamu.
Aku mau jadi susah dan senangmu.
Aku mau jadi tawa dan marahmu.
Aku mau jadi pergi dan pulangmu.
Aku mau jadi kekasih terakhirmu.
Aku memang banyak maunya.
Terkadang, aku tidak tercukupkan oleh kemauan.
Mau-mauku.
Dan ketidak-mauanku juga.
Cukupkah aku menjadi aku?
Cukupkah aku?
Cukupkah hanya aku?
Aku cukup jadi kicauanmu.
Aku cukup jadi puisimu.
Aku cukup jadi lukisanmu.
Aku cukup jadi lagumu.
Aku cukup jadi kisahmu.
Aku cukup jadi misterimu.
Aku cukup jadi hal-hal kecilmu.
Aku cukup jadi cerminmu.
Aku cukup mengenal diriku sendiri.
Yang aku mau dan tidak mau.
Aku tahu siapa aku.
Sampai kemudian aku bercermin kepadamu.
Aku terkejut.
Ada hal-hal baru yang baru kutahu ada di dalam diriku.
Hal-hal yang perlu aku lepaskan.
Hal-hal yang harus tetap kupegang dan tambah eratkan.
Terima kasih.
Kamu sudah repot-repot menyayangi semuaku.
Dan menerimaku.
Seperti aku ini cerminmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miss you, Mah 💕

Mah, aku kangen.. Kangen banget sama mamah :') Mama orang yg paling hebat yg ngga bisa berhenti aku kagumi setiap harinya. Mah, aku tumbuh jadi anak mandiri dan keras kepala. Mungkin masih nakal, susah diatur, dan aku belum bisa menjadi anak perempuanmu yg tangguh dan bijak seperti mamah. Tapi aku yakin mah, ini masih proses, jalannya memang masih panjang mah buat kutempuh. Disini awalnya, aku akan berusaha lebih kuat, jadi orang yg lebih istimewa buat mamah. Mamah ngalamin masa-masa sulit dalm hidup bahkan sampe harus jatuh bangun demi anak-anak mamah, tapi mama ngga berhenti dan nyerah gitu aja. Itu yg membuat mamaku terlihat begitu istimewa dimata anak-anaknya. Sekeras apapun persoalan hidup yg menimpa, mamah ngga pernah menyerah dan mengaku kalah. Mama masih berjalan, walau kadang melambat. Tapi mama selalu bilang, ”Hidup itu kita yg kontrol, kita yg atur ritme nya. Hidup kita, kita yg jalani, kita yg punya misi.” Mamah, Mamah lagi ngapain sekarang? Udah makan belum? ...

Dua Hal yg Berbeda

Jika engkau berjilbab dan ada orang yg mempermasalahkan akhlaqmu, katakan kepada mereka bahwa antara jilbab dan akhlaq adalah dua hal yg berbeda. Berjilbab adalah murni karena Allah, wajib untuk wanita muslim yg telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk. Sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yg bergantung pada pribadi masing-masing. Jika seorang wanita berjilbab melakukan dosa, itu bukan karena jilbabnya, namun karena akhlaqnya. Yang berjilbab belum tentu berakhlaq mulia, namun yg berakhlaq mulia tentulah dia akan berusaha sebaik mungkin untuk menutup auratnya :)

Untuk kamu yg (mungkin) tidak pernah membaca nya

Untuk kamu, yg (mungkin) tidak pernah membaca postingan blog saya. Mungkin saya tidak pernah meminta izin untuk menjadikan kamu menjadi bahan tulisan blog saya. Mungkin saya terlalu lancang atas ini semua. Banyak penulis bilang, ketika kamu ingin menulis, tulislah apa yg ada di pikiran kamu. Ya, saya selalu menuliskan tentang kamu. Hampir semua isi blog saya bertemakan kamu. Mungkin orang boleh bosan, tapi tidak buat saya. Berlebihan kiranya jika saya mengatakan; kamu inspirasi saya. Tapi, ketika saya melihat ini adanya, mungkin semua itu benar. Saya balas dendam atas kamu, yg telah lancang membuat saya jatuh hati setiap hari, tanpa cela, dan tanpa sekat. Kamu, terlalu menyebalkan.. Kamu adalah pria paling ‘brengsek’ dalam hidup saya. Datang tiba-tiba tanpa permisi, membawa saya ke dalam kehidupan kamu, mengajak saya berlari bersama mimpi kamu. Kamu telah membuyarkan semua mimpi saya sendiri di masa depan, tetapi menggantinya dengan mimpi berdua di masa depan. Kamu, sungguh ketela...