Langsung ke konten utama

Fate

Hmmm..
 
Yaa.. Siapa sih diantara kita yg tau soal nasib or takdir? Yes, this is about the fate, or destiny. Ya kalo gue bilangnya destiny berasa sakral banget kali ya, aga ngeri aja nyebutnya. Anyway ya bisa dijawab mungkin dukun, tapi no no bukan itu bahasannya disini. Ngga ada yg tau nasib kita kedepannya bakal gimana. Ngga ada yg bisa memprediksi dengan tepat sekali seperti apa ke depannya. Seberapa akurat prediksi yg lo bisa kasih kalo lo tau manusia itu gampang banget untuk berubahnya. Bisa tiba-tiba A, bisa tiba-tiba B. Yes, whatever it would be for the next yg jelas kita ngga akan pernah tau kayak apa.

Disaat lo uda jalanin takdir itu? Baru lo ngerti sebenernya semuanya uda ditakdirkan begini,begitu. Tapi siapa yg tau lagi kalo itu belom final takdir lo soal sebuah persoalan hidup yg lo jalanin. Lantas kita taunya darimana kalo ini udah endingnya ato belum? Ya, emang balik lagi ngga ada yg bisa memprediksi. Dan dari banyak pelajaran yg pernah gue dapet, ya sebagai manusia kita jangan terlalu banyak berharap akan kedepannya seperti apa. Berharap disini berharap sama seseorang tepatnya, berharap untuk menjadi seperti apa, berharap untuk memberi apapun, berharap untuk bersama siapa, dan yg lainnya. Pernah denger ‘Too much hope, too much hurt’? Nah, quotes simpel kayak gitu tapi punya arti dalem banget menurut gue. Ngga lebay, tapi asli itu emang bener kenyataannya begitu. Karena disaat lo ngarep sama manusia yg notabenenya sama juga kayak lo, yaa jangan too much deh. Otomatis dia juga pasti sama kayak lo, sama kaya manusia lainnya yg changeable banget dan itu berarti bisa berpengaruh juga sama harepan lo dengan sifat yg ‘kita’ punya.

Mungkin mulai sekarang kita bisa mulai sedikit berfikir untuk stop hopping with someone dan ganti dengan lets start hopping to our God. Yess, gue baru sadari ini dan ya emang bener. Mulailah berharap sama Tuhan. Karena menurut gue dengan keyakinan kita akan harepan kita itu dengan Tuhan mau isi harepannya sama orang lain, benda mati, atau bahkan hidup lo sendiri at least lo ngga akan nemuin kekecewaan disitu. Karena selalu didasari oleh Tuhan pasti punya rencana yg lebih baik buat lo dibandingkan harepan lo atau Tuhan tau apa yg paling baik and best buat lo.

Capek kalo kita mesti berharap sama something yg changeable (re : person) sedangkan harepan kita itu strong banget. Berarti ngga sinkron kan? Ya jangan-jangan deh berharap banyak sama orang. Cukup sama Tuhan aja kalo kita nggamau kecewa. Percaya deh, itu ampuh banget. Jadi, soal takdir ya berdoa aja supaya kita dikasih jalan dibikin jadi berjalan seperti apa yg kita harepin, isi harepan soal si dia, barang itu, hidup kaya gini dan gitu ngga masalah, yg jadi poin disini ya dengan siapa kita berharap dan berharaplah dengan Dia Sang Maha dengan segala ke-Mahaan-Nya. Cause everything would be happen, if God wants to happen. It's easy.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miss you, Mah 💕

Mah, aku kangen.. Kangen banget sama mamah :') Mama orang yg paling hebat yg ngga bisa berhenti aku kagumi setiap harinya. Mah, aku tumbuh jadi anak mandiri dan keras kepala. Mungkin masih nakal, susah diatur, dan aku belum bisa menjadi anak perempuanmu yg tangguh dan bijak seperti mamah. Tapi aku yakin mah, ini masih proses, jalannya memang masih panjang mah buat kutempuh. Disini awalnya, aku akan berusaha lebih kuat, jadi orang yg lebih istimewa buat mamah. Mamah ngalamin masa-masa sulit dalm hidup bahkan sampe harus jatuh bangun demi anak-anak mamah, tapi mama ngga berhenti dan nyerah gitu aja. Itu yg membuat mamaku terlihat begitu istimewa dimata anak-anaknya. Sekeras apapun persoalan hidup yg menimpa, mamah ngga pernah menyerah dan mengaku kalah. Mama masih berjalan, walau kadang melambat. Tapi mama selalu bilang, ”Hidup itu kita yg kontrol, kita yg atur ritme nya. Hidup kita, kita yg jalani, kita yg punya misi.” Mamah, Mamah lagi ngapain sekarang? Udah makan belum? ...

Dua Hal yg Berbeda

Jika engkau berjilbab dan ada orang yg mempermasalahkan akhlaqmu, katakan kepada mereka bahwa antara jilbab dan akhlaq adalah dua hal yg berbeda. Berjilbab adalah murni karena Allah, wajib untuk wanita muslim yg telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk. Sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yg bergantung pada pribadi masing-masing. Jika seorang wanita berjilbab melakukan dosa, itu bukan karena jilbabnya, namun karena akhlaqnya. Yang berjilbab belum tentu berakhlaq mulia, namun yg berakhlaq mulia tentulah dia akan berusaha sebaik mungkin untuk menutup auratnya :)

Rasa Takut

Aku akan duduk melihatmu dari jauh sambil mendoakanmu selama aku tidak bisa melakukan apapun saat ini. Bahkan untuk sekedar bertanya apa kamu sudah makan atau apa kamu baik-baik saja. Sekalipun kesempatan itu ada, aku merasa tidak semua kesempatan mesti diambil. Aku akan duduk memperhatikanmu dari jauh-jauh sambil mendoakanmu. Sekalipun tangan dan kaki ini begitu ingin bergerak menolongmu ketika kamu tersandung dan jatuh. Aku tahu kamu bisa berdiri sendiri meski harus duduk sebentar untuk merasakan rasa sakit itu. Aku akan berdiri dan memandangmu dari jauh sambil mendoakanmu. Aku akan memastikanmu baik-baik saja, setidaknya aku tahu apa kamu bahagia atau bersedih hari ini. Sebab aku tidak bisa berada di dekatmu saat ini. Tuhan tidak menyukainya. Bahkan ketika aku bersembunyi-sembunyi seperti ini pun aku masih merasa takut bahwa Dia cemburu karena aku menduakan-Nya. Lalu aku bersimpuh, menanyakan pada diri sendiri mengapa aku takut untuk melangkah lebih jauh. Aku tahu aku menginginka...